Text
Puisi untuk meis : Puisi-puisi Cinta dan Sebayanya
Dua Tubuh Satu Jiwa Berdua, kami berdua berdua, kami kemarin berdua, kami hari ini berdua, kami esok berdua, kami kemudian berdua, kami berdua berdua, kami dilahirkan untuk senasib karena kami adalah dua tubuh, satu jiwa.
Ishadi tidak bertendensi menjadi penyair, apalagi sastrawan. Puisi-puisi ini, ia tuliskan untuk mengisi saat-saat, di mana kesepian, kerinduan, dan keharuan itu menekan dada, bukan kepala.
Tidak tersedia versi lain